My Rainbow Dreams

Just Blogger Templates

Jumat, 01 Juni 2012

Melestarikan Bumi dengan Informasi Geospasial

Saat ini kita hidup di dunia yang berubah dengan cepat dan dinamis yang disebabkan oleh pertumbuhan penduduk dan kegiatan di dalamnya. Perubahan ini tentunya akan berpengaruh pada lingkungan, sosial dan ekonomi.  Dalam rangka menyelamatkan bumi  dari kerusakan akibat perubahan tersebut, dilakukan dengan melaksanakan pembangunan yang berwawasan lingkungan dengan cara menyinkronisasikan, mengintegrasikan dan memberi bobot yang sama bagi tiga aspek utama pembangunan yaitu aspek ekonomi,sosial budaya dan lingkungan. Untuk itu diperlukan data dan informasi geospasial yang handal dan dapat dipertanggungjawabkan dalam mengelola Sumber Daya Alam, Sumber Daya Ekonomi, Sumber Daya Sosial dan Sumber Daya Lainnya untuk dimanfaatkan bagi kemakmuran seluruh manusia.
  
Menurut Kepala BIG,Dr. Asep Karsidi,dalam Keynote Speech-nya yang disampaikan dalam Seminar bertema “Save Our Earth” memperingati Hari Bumi di kampus Institut Teknologi Bandung,pada 22 Mei 2012, peran penting penggunaan Informasi Geospasial dalam pelaksanaan pembangunan dan pengambilan keputusan yang berwawasan lingkungan terwujud dengan adanya produk informasi geospasial seperti Peta Indikatif Penundaan Izin Baru (MORATORIUM), Peta Ekoregion Nasional, Peta Kajian Penurunan Tanah Jakarta,Peta Sebaran Lahan Gambut, Peta Sebaran Suhu Permukaan Laut dan Klorofil untuk bidang perikanan dalam mengetahui kesuburan perairan dan untuk mengetahui lokasi gerombolan ikan, Peta Lingkungan Pantai Indonesia (LPI) sebagai Sumber Informasi Darat dan Laut, khususnya wilayah pantai secara simultan dalam satu lembar peta untuk mengoptimalkan perencanaan pembangunan nasional di wilayah pantai/pesisir, misalnya dalam mencari daerah pesisir yang berpotensi untuk budidaya, Pemodelan Spasial Pengaruh Kebijakan Politik terhadap Perubahan Penggunaan Lahan, dan Pemodelan Spasial Dinamis dengan Penambahan Faktor Pembatas : Lingkungan Hidup “EKOREGION”.
Dalam Seminar yang dibuka oleh Menteri Lingkungan Hidup, Prof. Dr. Balthasar Kambuaya ini, Asep Karsidi menegaskan, Pemanfaatan Aplikasi Ina-Geoportal  (INA-SDI) juga merupakan nilai tambah dari Informasi Geospasial untuk Lingkungan Hidup, Biodiversity, Penataan Ruang, dan Deteksi Perubahan Penutup Lahan.
  
Penyediaan Informasi Geospasial yang handal dan dapat dipertanggungjawabkan, memerlukan peningkatan kualitas dan kuantitas SDM khususnya dalam bidang Geospasial. Menurut Sekretaris Utama BIG, Budhy Andono  Soenhadi, yang bertindak sebagai pembicara dalam Workshop di rangkaian acara “Save Our Earth” ini, tantangan yang lebih berat adalah membangun “Budaya Geospasial” di Indonesia. Sosialisasi dan edukasi kepada semua lapisan masyarakat mutlak harus dilakukan oleh semua insan geospasial di Indonesia, tandasnya.
   
  

Salah satu perwujudan komitmen BIG dalam pengembangan SDM dalam bidang Geospasial, BIG menyerahkan bantuan Software Summit Enterprise  kepada ITB dan ITENAS sebagai sarana pendukung dalam pemetaan digital dengan metode Fotogrametri. Selain dua kampus tersebut, BIG juga akan menyerahkan bantuan Software Summit Enterprise kepada seluruh Kampus/Institusi Pendidikan yang memiliki jurusan terkait bidang Geospasial.  BIG juga menyatakan komitmen mendukung para kalangan Pendidik Geografi dalam wadah Asosiasi Pendidik Geografi Indonesia (APGI) untuk membantu pembelajaran dalam mendalami Informasi Geospasial baik dari proses, produk, dan pemanfaatannya. 


Seto B. - Rully R.

Kamis, 24 November 2011

Intisari Sumber Daya Geologi

Atlas merupakan gabungan dari beberapa peta yang dibukukan . yang  berpungsi untuk memberikan berbagai  informasi  yang ada di permukaan bumi. Seiring dengan kemajuan teknologi dan kebutuhan manisia akan informasi maka peta tidak hanya disajikan dalam media cetak tapi juga tersedia atlas elektronik, seprti dalam web http://atlasnasional.bakosurtanal.go.id. Yang berisi  informasi tentang  sumberdaya geologi di Indonesia.
Wilayah Indonesia merupakan daerah pertemuan atau benturan tiga lempeng tektonik yaitu Eurasia , Hindia-Australia dan Pasifik. Benturan tersebut sudah terjadi sejak jutaan tahun yang lalu, yang mengakibatkan adanya pergerakan pulau dan struktur batuan yang beragam.
 wilayah Indonesia kaya akan  sumberdaya mineral baik logam, non logam dan energi. Selain potensi sumberdaya yang cukup, wilayah Indonesia juga merupakan zona-zona sesar, patahan dan deretan gunung api aktif yang memanjang dari ujung Sumatera sampai ke Maluku.

Jenis Sumberdaya Geologi yiang ada di Indonesia sepert;
·         Batubara  
Batubara adalah batuan sedimen organik, yang dapat terbakar sehingga dapat digunakan sebagai sumber energi. Batubara terbentuk dari hasil pengawetan sisa - sisa tanaman purba dan menjadi padat setelahtertimbun oleh lapisan di atasnya. sifat fisiknya yaitu berwarna coklat sampai hitam, berlapis, padat, mudah terbakar, kedap cahaya, non kristalin, berkilap kusam sampai cemerlang, bersifat getas, pecahan kasar
·         NonLogam  contoh seperti belerang, batugamping, gambut
Mineral non logam adalah kelompok komoditas mineral yang tidak termasuk mineral logam, batubara maupun mineral energi lainnya.  Berdasarkan kegunaannya, SNI 13-4688-1998 membagi mineral non logam menjadi 4 kelompok besar, yaitu:  Bahan Galian Aneka Industri, bahan galian keramik, bahan galian bangunan, bahan galian batuhias.
·         Logam contoh  seperti emas, tembaga, perak, besi, kromit, timah
·         Panas Bumi
 panas Bumi adalah sumber energi panas yang terkandung didalam air panas, uap air, dan batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya, yang secara genetik semuanya berupa suatu sistem panas bumi yang tidak dapat dipisahkan dann untuk pemanfaatannya diperlukan proses penambangan. Panas bumi dikenal sebagai
 Sumber daya Mineral dan Energi lepas pantai adalah material anorganik homogen yang terjadi secara alamiah serta mempunyai struktur atom dan komposisi kimia tertentu. Mineral dapat dibedakan menurut karakteristiknya, yaitu berdasarkan : warna, goresan, transparansi, kekerasan, struktur kristal dan tampilan yang terletak di lepas pantai laut indonesia.


 (http://psdg.bgl.esdm.go.id)
Pemboran Dalam Dan Pengukuran Gas Dalam Lapisan Batubara Daerah Tanah Bumbu Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan
Secara umum batubara geologi daerah penyelidikan termasuk ke dalam Cekungan Pasir, dimana terdiri dari Formasi Warukin, Berai, Tanjung, dan Batuan Pra-Tersier. Dan Formasi Warukin dan  Tanjung merupakan formasi pembawa batubara. Terdapat singkapan batubara sebanyak 21 buah yang tersebar pada beberapa Formasi Warukin dan Tanjung dengan kemiringan rata-rata sekitar 25O. Dari pemboran diperoleh 12 seam batubara dimana ada tiga seam yan mempunyai ketebalan lebih besar dari 1 meter, yaitu Seam E dengan ketebalan 0,96 m, Seam I dengan ketebalan 2,27 meter dan Seam J dengan ketebalan 5,05 meter.

Minggu, 03 Juli 2011

LETUSAN GUNUNG API YANG MEMBAWA DAMPAK BAGI KEHIDUPAN MANUSIA


ABSTRAK


Gunung api adalah gunung yang mempunya cairan magma di dalam perut bumi dan suatu saat magma tersebut akan keluar melalui letusan. Letusan gunung api merupakan suatu bencana alam karena adanya aktivitas vulkanisme. Kulit bumi yang keras dan rapuh bila terlipat akan di sertai dengan retakan-retakan yang memudahkan magma untuk menerobos menuju ke permukaan bumi, walaupun tidak semua magma berhasil mencapai permukaan bumi.
Pada aktivitas vulkanisme terjadi letusan gunung api yaitu keluarnya magma dari perut bumi.  Magma adalah bahan silikat pijar yang terdiri atas batuan pada cairan dan gas yang berada di dalam bumi. Magma mengandung berbagai macam gas diantaranya uap air, belerang, gas hidrokarbondioksida, nitrogren, dan asam sulfat. Pada letusan gunung api terjadi intrusi dan ekstrusi magma.