Melestarikan Bumi dengan Informasi Geospasial
Saat ini kita hidup di dunia
yang berubah dengan cepat dan dinamis yang disebabkan oleh pertumbuhan
penduduk dan kegiatan di dalamnya. Perubahan ini tentunya akan
berpengaruh pada lingkungan, sosial dan ekonomi. Dalam rangka
menyelamatkan bumi dari kerusakan akibat perubahan tersebut, dilakukan
dengan melaksanakan pembangunan yang berwawasan lingkungan dengan cara
menyinkronisasikan, mengintegrasikan dan memberi bobot yang sama bagi
tiga aspek utama pembangunan yaitu aspek ekonomi,sosial budaya dan
lingkungan. Untuk itu
diperlukan data dan informasi geospasial yang handal dan dapat
dipertanggungjawabkan dalam mengelola Sumber Daya Alam, Sumber Daya
Ekonomi, Sumber Daya Sosial dan Sumber Daya Lainnya untuk dimanfaatkan bagi kemakmuran seluruh manusia.
Menurut Kepala BIG,Dr. Asep Karsidi,dalam Keynote Speech-nya yang disampaikan dalam Seminar bertema “Save Our Earth”
memperingati Hari Bumi di kampus Institut Teknologi Bandung,pada 22 Mei
2012, peran penting penggunaan Informasi Geospasial dalam pelaksanaan
pembangunan dan pengambilan keputusan yang berwawasan lingkungan
terwujud dengan adanya produk informasi geospasial seperti Peta Indikatif Penundaan Izin Baru (MORATORIUM), Peta Ekoregion Nasional, Peta Kajian Penurunan Tanah Jakarta,Peta Sebaran Lahan Gambut, Peta Sebaran Suhu Permukaan Laut dan Klorofil untuk bidang perikanan dalam mengetahui kesuburan perairan dan untuk mengetahui lokasi gerombolan ikan, Peta Lingkungan
Pantai Indonesia (LPI) sebagai Sumber Informasi Darat dan Laut,
khususnya wilayah pantai secara simultan dalam satu lembar peta untuk mengoptimalkan perencanaan pembangunan nasional di wilayah pantai/pesisir, misalnya dalam mencari daerah pesisir yang berpotensi untuk budidaya,
Pemodelan Spasial Pengaruh Kebijakan Politik terhadap Perubahan
Penggunaan Lahan, dan Pemodelan Spasial Dinamis dengan Penambahan Faktor
Pembatas : Lingkungan Hidup “EKOREGION”.
Dalam Seminar yang dibuka oleh Menteri Lingkungan Hidup, Prof. Dr. Balthasar Kambuaya ini, Asep Karsidi menegaskan, Pemanfaatan Aplikasi Ina-Geoportal (INA-SDI) juga merupakan nilai tambah dari Informasi Geospasial untuk Lingkungan Hidup, Biodiversity, Penataan Ruang, dan Deteksi Perubahan Penutup Lahan.
Penyediaan Informasi Geospasial yang
handal dan dapat dipertanggungjawabkan, memerlukan peningkatan kualitas
dan kuantitas SDM khususnya dalam bidang Geospasial. Menurut Sekretaris
Utama BIG, Budhy Andono Soenhadi, yang bertindak sebagai pembicara
dalam Workshop di rangkaian acara “Save Our Earth” ini, tantangan yang
lebih berat adalah membangun “Budaya Geospasial” di Indonesia.
Sosialisasi dan edukasi kepada semua lapisan masyarakat mutlak harus
dilakukan oleh semua insan geospasial di Indonesia, tandasnya.
Salah satu perwujudan komitmen BIG dalam pengembangan SDM dalam bidang Geospasial, BIG menyerahkan bantuan Software Summit Enterprise
kepada ITB dan ITENAS sebagai sarana pendukung dalam pemetaan digital
dengan metode Fotogrametri. Selain dua kampus tersebut, BIG juga akan
menyerahkan bantuan Software Summit Enterprise kepada
seluruh Kampus/Institusi Pendidikan yang memiliki jurusan terkait bidang
Geospasial. BIG juga menyatakan komitmen mendukung para kalangan
Pendidik Geografi dalam wadah Asosiasi Pendidik Geografi Indonesia
(APGI) untuk membantu pembelajaran dalam mendalami Informasi Geospasial baik dari proses, produk, dan pemanfaatannya.
Seto B. - Rully R.
Seto B. - Rully R.
0 komentar:
Posting Komentar